"Membaca adalah keharusan bagi umat manusia dan lambang dari kemajuan bangsa dan negara"

KAMPUS IDOLAKU UNTUK MASA DEPAN

KAMPUS IDOLAKU UNTUK MASA DEPAN

Makalah psikologi "ESENSI"






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Kita memperoleh pengetahuan mengenai dunia sekeliling kita, pertama-tama melalui pengindraan. Stimulus yang intensitasnya di atas level tertentu mengaktifkan reseptor (sel penerima rangsang) pada indra kita, hingga terjadilah sensasi yang memungkinkan terjadinya persepsi.
Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi  harus dibedakan dengan sensasi (sensation). Yang terakhir ini merupakan fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan fungsinya organ-organ sensoris.
Sensasi meliputi fungsi visual, audio,  penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera. Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui pengindraan dan menerjemahkan informasi tersebut sebagai sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterprestasikan sebagai warna merah.
Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda yang berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah, misalnya.






B.     Rumusan Masalah
            Setelah melihat latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa masalah, diantaranya :                       
1.      Apa pengertian dari sensasi dan persepsi ?
2.      Apa saja macam-macam sensasi dan ciri-ciri persepsi ?
3.      Apa saja faktor-faktor sensasi dan persepsi ?
4.      Proses terjadinya sensasi dan persepsi ?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian sensasi dan persepsi.
2.      Mengetahui macam-macam sensasi dan ciri-ciri persepsi.
3.      Mengetahui faktor-faktor sensasi dan persepsi.
4.      Mengetahui proses terjadinya sensasi dan persepsi.















OLEH : KANG HARIS
BAB II
PEMBAHASAN
1.      SENSASI
A.    Pengertian Sensasi
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi. Sensasi (sensation) berasal dari bahasa latin : sensatus, yang artinya dianugrahi dengan indera atau intelek. Atau sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. 
Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita sebagai hasil dari kejadian di lingkungan maupun kejadian dalam diri kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan sopan. Menurut Dennis Coon, “sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera”.
Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu dengan alat inderalah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Sensasi sering dibedakan dari persepsi, yang melibatkan penilaian, inferensi, interpretasi, bias, atau prakonseptualisasi, sehingga bisa salah. Sensasi dipandang sebagai pasti, ditentukan secara mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih berkonotasi pada sebuah hubungan dengan perasaan (tetapi bukan emosi), sedangkan persepsi lebih berhubungan dengan kognisi. Sensasi sering digunakan secara sinonim dengan kesan inderawi, sense datum, sensum, dan sensibilium. Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja.
Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan faktor yang menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap melalui alat indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses sensasi.

Dalam ungkapan lain sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak” (Mahmud, 1990:14). Meskipun alat untuk menerima stimulus serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diinderai oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diinderai oleh propriseptor (misalnya, organ vestibular).
Jadi, sensasi merupakan penerimaan stimulus (rangsangan) melalui indera, dan sensasi lebih cenderung hubungannya dengan perasaan. Dan alat penginderaan itulah yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi itu sebagai proses atau pengalaman elementer yang timbul apabila satu perangsang merangsang satu reseptor atau proses merasakan.
B.     Macam-macam Sensasi
1.      Sensasi Penglihatan
Alat pengindraannya adalah mata. Dengan melalui penglihatan individu dapat melihat keindahan dan kejelekan yang ada dilingkungannya. Serta mata adalah suatu instrumen manusia untuk menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela yang menghubungkan manusia dengan dunia. Misalnya, melihat seseorang yang cantik atau ganteng dan melihat lampu rambu-rambu lalu lintas.
2.      Sensasi Pendengaran
Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Melalui indera pendengaran ini kita bisa membedakan suara-suara yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan, atau mendengarkan nada-nada musik yang indah. Indra yang digunakan untuk mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh adanya gelombang suara.
3.      Sensasi Perabaan
Alat penginderaannya yaitu kulit, dengan alat perabaan inilah kita bisa merasakan permukaan benda yang halus atau yang kasar, basah maupun kering. Dengan perabaan ini pula kita dapat merasakan rasa sakit apabila tersentuh benda tajam atau kasar.
4.      Sensasi Pengecapan
Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Letaknya yaitu pada :
o   Rasa Asin = Lidah Bagian Depan
o   Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi
o   Rasa Asam = Lidah Bagian Samping
o   Rasa Pahit = Lidah Bagian Belakang
5.      Sensasi Penciuman
Alat penginderaannya yaitu hidung, dengan alat penciuman itu kita dapat membedakan mana yang wangi dan mana yang bau. Misalnya ketika seseorang memakai parfum akan tercium wanginya, tapi ketika mobil sampah lewat maka akan tercium/menyengatnya bau yang tidak sedap seperti bau busuk.
C.     Faktor-faktor Sensasi
1)      Faktor Eksternal
Kuat lemahnya stimulus distraksi dari lingkungan, jarak stimulus terhadap alat indera, dan durasi stimulus. Stimulus yang berasal dari luar apakah sangat signifikan untuk diterima oleh syaraf dan otak. Misalnya alat pendengaran, jika kita mendengar sesuatu yang suaranya agak jauh apakah kita masih bisa mendengarnya dengan jelas atau samar-samar. Lalu lamanya rangsangan itu, misalnya alat penglihatan, jika kita melihat seseorang yang cantik atau ganteng yang sedang berjalan di kerumunan orang banyak apakah kita bisa melihatnya secara jelas atau tidak. Dan inilah yang merupakan faktor dari luar yang dapat mempengaruhi sensasi yang di inderai.

2)      Faktor Internal
Kondisi alat indera, apakah alat indera itu masih berfungsi dengan baik atau tidak dalam menerima stimulus atau rangsangan. Lalu kondisi syaraf dan otak, apakah masih berfungsi secara aktif untuk menerima stimulus yang datangnya dari luar serta dapat di olah secara baik sehingga mendapatkan respons yang baik. Faktor internal lebih kepada kefungsian alat indera kita sendiri. Jika alat indera kita masih baik maka dalam menerima rangsangan akan lebih efektif lagi, dan tidak timbul keragu-raguan sehingga dapat sinkron dengan alat pengolahan yaitu syaraf dan otak.[1]
D.    Proses Sensasi
Sensasi merupakan proses penerimaan rangsang oleh alat indera/penginderaan yang belum diberi makna. Proses sensasi yaitu S-O-RS = Stimulus-Organisme-Respons, adapun prosesnya yaitu :
Ø  Proses fisik : stimulus mengenai alat indera atau reseptor disebut sebagai proses kealaman.
Ø  Proses fisiologis : stimulus yang mengenai alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak.
Ø  Proses psikologis : proses di otak yang menyebabkan organisme mampu menyadari apa yang diterima dengan inderanya. Ini merupakan proses terakhir dari sensasi dan merupakan pengamatan atau sensasi yang sebenarnya.[2]
2. PERSEPSI
A.    Pengertian Persepsi
Secara etimologis,  persepsi (perception) berasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut Yusuf (1991:108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. 
            Definisi Persepsi menurut para ahli :
·         Menurut Slameto (2003 : 102) : persepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan dan informasi di dalam otak manusia.  Informasi dan pesan yang diterima tersebut
muncul dalam bentuk stimulus otak untuk mengolah lebih lanjut yang kemudian mempengaruhi seseorang dalam berprilaku.
·         Menurut Pangewa (2004 : 54) : persepsi adalah penerima stimulus atau faktor yang mempengaruhinya dan penafsiran stimulus dan membentuk sikap sebagai hasil perilaku.
·         Menurut Rakhmat (2005 : 51) : persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan peran.
Dapat kita simpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan atau pendapat seseorang tentang sesuatu objek yang sangat menentukan perilakunya terhadap objek tersebut. Persepsi seseorang terhadap rangsangan atau stimulus yang diterimanya akan berbeda satu sama lain. Dengan kata lain persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Persepsi merupakan keadaan integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang ada dalam diri individu, pikiran, perasaan, pengalaman-pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi.[3]
B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu :
1.)    Objek yang di persepsi 
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai saraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.
2.)    Alat indra, saraf, dan pusat susunan saraf 
            Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga  harus ada  saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan saraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan saraf motoris.
3.)    Perhatian
                  Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian , yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
      Dari hal-hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan persepsi adanya beberapa faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu (1) objek atau stimulus yang dipersepsi; (2) alat indra dan saraf-saraf serta pusat susuna saraf, yang merupakan syarat fisiologis; (3) perhatian, yang merupakan syarat psikologis.
C.     Proses terjadinya Persepsi
                  Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indra atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.
                  Proses stimulus mengenai alat indra merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indra diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Proses ini disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses presepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indra.
                   Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.
                  Dalam proses presepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitarnya. Namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan respon individu untuk dipersepsi. Stimulus mana yang akan dipersepsi atau mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.
                  Tidak semua stimulus akan direspon oleh organisme atau individu. Respon diberikan oleh individu  terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik individu. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa yang dipersepsi oleh individu selain tergantung pada stimulusnya juga tergantung kepada keadaan individu yang bersangkutan. Stimulus yang mendapatkan pemilihan dari individu tergantumg kepada bermacam-macam faktor, salah satu faktor adalah perhatian individu, yang merupakan aspek psikologis individu dalam mengadakan persepsi.[4]
D.    Ciri-ciri Umum Dunia Persepsi
                  Pengindraan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu pengindraan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia perspesi:
1.      Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap indra, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indra (cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi pendengaran; sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).
2.      Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan atas, bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan dan latar belakang, dan lain-lain.

3.      Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat lambat, tua muda, dan lain-lain.
4.      Struktur konteks, keseluruhan yang menyatu: objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu.
5.      Dunia penuh arti: dunia persepsi adalah dunia penuh arti. Kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai mekana bagi kita, yang ada hubungannya dalam diri kita.   [5]




BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Sensasi (sentation) adalah proses menerima energi rangsangan dari lingkungan luar. Rangsangan terdiri atas energi fisik seperti cahaya, suara, dan panas. Rangsangan dideteksi oleh sel reseptor khusus pada organ indera-mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Ketika sel-sel reseptor mencatat adanya rangsangan, energi tersebut dikonversi menjadi implus kimia listrik. Proses perubahan energi fisik menjadi energi kimia listrik yang disebut transduksi (transduction). Transduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem saraf ke otak (Jia, Dallos & He, 2007; Lumpkin 7 Catarina; 2007). Ketika rangsangan ini sampai ke otak, informasi bergerak kebagian yang berhubungan pada korteks sereburm (Pasupathy, 2006).
Otak memberikan makna terhadap sensasi melalui persepsi. Persepsi (Perception) adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. Sel-sel reseptor pada mata kita mencatat benda berwarna perak diangkasa, tetapi sel-sel ini tidak “melihat” sebuah pesawat; sel reseptor ditelinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi sel-sel ini tidak “mendengar” sebuah simfoni. Menemukan pola-pola berwarna dari informasi sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. Proses merasa dan memersepsi memberikan sudut pandang 3 dimensi kepada kita tentang matahari terbenam, sebuah konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol.[6]



DAFTAR PUSTAKA

King. A Laura. 2012. Psikologi Umum. Jakarta: Salemba Humanika.

Walgito. Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Shaleh. Abdul Rahman.2009.  Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana

http: //www.duniapsikologi.com/sensasi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/

http://id.wikipedia.org/wiki/psikologi

http://rika-silviana.blogspot.com/2011/10/catatan-kuliah-sensasi-dan-persepsi_5955.html








[1] http://rika-silviana.blogspot.com/2011/10/catatan-kuliah-sensasi-dan-persepsi_5955.html
[2] http: //www.duniapsikologi.com/sensasi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/psikologi
[4] Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta : ANDI , 2003). Hal. 59-92.
[5] Abdul Rahman Shaleh. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam (Jakarta : Kencana, 2009). Hal. 101-102.
[6] Laura A King. Psikologi Umum (Jakarta : Salemba Humanika, 2012). Hal. 225.
Tag : MAKALAH

Related Post:

0 Komentar untuk "Makalah psikologi "ESENSI""

Back To Top