Sejarah Timbulnya Tasawuf
Timbul tasawuf dalam Islam bersamaan dengan munculnya agama Islam itu
sendiri,yaitu semenjak Nabi Muhamad S.A.W diutus menjadi rasul untuk segenap
manusia dan seluruh alam semesta. Fakta sejarah juga menunjukan bahwa pribadi
Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul telah berulang kali melakukan tahannus
dan khalwat di Gua Hira,untuk mengasingkan diri dari masyarakat kota Makkah
yang sibuk dengan hawa nafsu keduniaan .
Kehidupan nabi yang seperti itu dikenal sebagai hidup kerohanian yang
bertujuan untuk mendekatkan diri pada Allah yang dilakukan oleh orang - orang
sufi sekarang ini. Corak kehidupan kerohanian itulah yang dijadikan sebagai
pedoman dalam hidup kerohanian sesudahnya sebagai materi dalam tasawuf.
Kehidupan Nabi Muhammad S.A.W sebelum turunnya wahyu mengandung arti
kezuhudan, kesederhanaan, konsentrasi dan perenungan terhadap alam untuk
mengetahui hakikatnya. Nabi melakukan sebuah peribadatan (tabannus) di Gua Hira
setiap kali menyambut Bulan Ramadhan untuk menjauhkan diri dari kenikmatan dan
kemewahannya, menyedikitkan makan dan minum, mengangankan wujud yang semuanya
itu mendatangkan kebersihan dalam hatinya. Peribadatannya di Gua Hira merupakan
sebuah pengantar kenabiannya, hingga Malaikat Jibril menghampirinya untuk menyampaikan
wahyu, yakni surat Al-Alaq ayat 1-5.
Kehidupan Nabi di Gua Hira yang berupa tahannuts, meminimalisir makan
dan minum, serta merenungkan alam semesta merupakan bentuk pertama dalam
kehidupan Nabi yang akan dihidupkan kembali oleh para ahli zuhud dan sufi yang
telah menundukkan diri mereka untuk melakukan olah diri (riyadhoh), memerangi
hawa nafsu (mujahadah) dan hal (kondisi), semisal fana’ (mensirnakan diri) saat
bermunajat (berdialog/berdoa) kepada Allah. Yang itu semua merupakan hasil dari
khalwat (mengasingkan diri untuk beribadah). Dalam hal ini, Imam al-Ghazali
mengatakan bahwa khalwat tersebut bersandarkan pada pengasingan diri yang
dilakukan oleh Rosulullah SAW.
Tag :
ARTIKEL
0 Komentar untuk "Sejarah Timbulnya Tasawuf"