"Membaca adalah keharusan bagi umat manusia dan lambang dari kemajuan bangsa dan negara"

KAMPUS IDOLAKU UNTUK MASA DEPAN

KAMPUS IDOLAKU UNTUK MASA DEPAN

Misi Perdamaian PBB di Sudan




             Hari masih pagi, dan rupatama Mabes Polri kala itu Selasa (16/12/2014) pukul 08.00 WIB dipenuhi ratusan Satgas FPU Indonesia VI yang baru saja selesai bertugas untuk misi perdamaian PBB di Darfur Sudan.
Pasukan berbaret biru ini berjejer rapih di rupatama Mabes Polri. Mereka pun tampak gagah dan terus mengumbar senyum atas rasa bangga mereka bisa bertugas mewakili Indonesia.
Kala itu mereka berangkat pada 2013 dan kini di penghujung akhir 2014 mereka kembali ke tanah air karena tugas mereka telah selesai.
Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti memimpin Upacara Purna Tugas Satgas FPU Indonesia VI.
Tidak hanya itu, Wakapolri juga memberikan penganugrahan Satyalancana Bakti Buana pada Satgas FPU Indonesia VI. Turut hadir dalam acara itu para pejabat jajaran utama Mabes Polri.
Ditemui usai acara, seorang Satgas FPU Indonesia VI bernama Bripka Ranto Achmad
pun tidak canggung untuk membagikan pengalaman dan cerita selama setahun bertugas meninggalkan tanah air.
Demi tugas, Bripka Ranto yang adalah anggota Brimob Polda Jateng ini rela meninggalkan istri dan dua anak serta orangtuanya demi mengemban tugas mewakili Indonesia di misi perdamaian PBB.
Diungkapkan Bripka Ranto selama setahun di Sudan, ia sangat rindu kudapan Indonesia yang berbahan baku kedelai. Ya apalagi kalau bukan tahu dan tempe.
"Kalau soal makanan, meski disana kan makanannya ala-ala eropa. Daging-dagingan seperti ikan salmon dan kalkun. Tapi saya tetap kangen tempe bacem," kata Bripka Ranto.
Bripka Ranto yang bertugas di Kompi Pati Jateng ini mengatakan nantinya sekembalinya ke Semarang, ia pasti akan memburu tahu serta tempe.
"Ya pokoknya pulang kampung ke Semarang, yang dicari yo tahu dan tempe, mau dimasak apa aja doyan. Sama mau makan bakso dan mie ayam, di Sudan gak ada soalnya," celoteh Bripka Ranto.
Sayangnya meskipun telah kembali ke Indonesia, namun Bripka Ranto tidak bisa langsung menemui keluarganya. Karena ia bersama 140 personel Satgas FPU Indonesia VI masih harus dikarantina.
Mereka dikarantina di Pusat Misi Internasional (PMI) Polri di Cikeas, Depok, Jabar. Selama disana mereka menjalani tes kesehatan agar virus-virus dari luar negeri tidak terjangkit dan terbawa mereka hingga ke daerahnya masing-masing.
Untuk diketahui, hingga saat ini Mabes Polri sudah mengirimkan enam kontingen Polisi, dimana setiap misinya berjumlah 140 personel ke misi perdamaian di bawah bendera PBB.
Pasukan Satgas FPU Indonesia merupakan anggota gabungan yang terpilih dan terseleksi dari Polda-polda seluruh Indonesia.
Sebelum diberangkatkan, mereka lebih dulu dikarantina dan dilatih khusus agar bisa maksimal dalam bertugas demi misi perdamaian tersebut.
Tag : berita
0 Komentar untuk "Misi Perdamaian PBB di Sudan"

Back To Top